PAPUAtimes
PAPUAtimes

Breaking News:

   .
Tampilkan postingan dengan label Militerisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Militerisme. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Juni 2016

Didekati Puluhan Ribu Tentara Indonesia, Ini Reaksi Papua Nugini

19.00.00
Gubernur Oror, PNG, Garry Juffa, sempat khawatir dengan penumpukan puluhan ribu tentara Indonesia di dekat perbatasan PNG. | (PNG Parliement/Asia Pacific Report)
WAMENA - Papua Nugini menyoroti pengerahan lebih dari 45 ribu tentara militer Indonesia di Wamena, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG). Gubernur Provinsi Oror, PNG, Garry Juffa, sempat khawatir dengan keberadaan puluhan ribu tentara Indonesia itu.

Kekhawatiran Juffa disuarakan di parlemen PNG kemarin. Dia minta Menteri Pertahanan Papua Nugini, Fabian Pok, menyikapi penumpukan militer Indonesia di dekat perbatasan tersebut.

”Secara kontinu penumpukan dari kehadiran militer di provinsi itu harus menjadi perhatian Papua Nugini. Namun kita tampaknya tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang terjadi di sana,” kata Juffa, seperti dikutip Asia Pacific Report, Kamis (2/6/2016).

Namun, Pok mengatakan kepada parlemen bahwa Indonesia telah menjadi teman baik PNG. Gerakan-gerakan militer Indonesia, kata dia, tidak harus dilihat sebagai ancaman bagi rakyat PNG.

Dia mengatakan bahwa PNG harus dianggap sebagai negara yang beruntung. Sebab diapit negara-negara besar dan kuat seperti Indonesia dan Australia.

Pok mengatakan, dia telah sering mengadakan pertemuan dengan menteri pertahanan dari Indonesia dan Australia. PNG, lanjut Pok, tak pernah melihat Indonesia sebagai musuh melainkan sebagai teman.

Menurut Pok, penumpukan militer Indonesia di perbatasan itu merupakan “masalah internal” Indonesia. ”Kami benar-benar tidak memiliki masalah dengan Indonesia mengenai keamanan di perbatasan,” ucap Pok.

Read More ...

Selasa, 17 November 2015

Puluhan Prajurit Kostrad Terjun di Empat Kota di Papua

21.07.00
Prajurit Kostrad memasuki pesawat Hercules.
TIMIKA -- Puluhan prajurit Divisi I dan II Komando Strategis Cadangan AD (Kostrad) akan menggelar penerjunan di empat kota di Papua pada Kamis (19/11) yaitu Timika, Merauke, Biak, dan Wamena.

Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Andi Kusworo kepadaAntara di Timika, Rabu (18/11), mengatakan kegiatan penerjunan di Timika akan dipusatkan di Bandara Moses Kilangin mulai pukul 09.00 WIT.
Prajurit yang akan ikut dalam kegiatan penerjunan di Timika maupun Merauke masing-masing sebanyak 30 orang. Khusus di Timika, penerjunan dilakukan dua kali dengan masing-masing personel sebanyak 15 orang.

Guna mendukung operasi penerjunan itu, TNI mengerahkan sebuah pesawat Hercules langsung dari Makassar.
"Pesawat Hercules akan membawa 60 penerjun dari Makassar ke Merauke. Setelah 30 penerjun diturunkan di Bandara Merauke, pesawat Hercules akan terbang ke Timika untuk menurunkan 30 penerjun di Bandara Moses Kilangin Timika," jelas Andi.
Dia berharap kondisi cuaca saat kegiatan penerjunan tersebut mendukung. Dandim juga meminta dukungan dan partisipasi semua pihak untuk ikut menyukseskan kegiatan tersebut.
"Titik-titik yang menjadi sasaran penerjunan dalam rangka latihan terjun taktis (juntis) PPRC TNI tahun 2015 seluruhnya di Papua. Mari kita songsong kegiatan ini dengan berfikir positif. Masyarakat silakan datang menonton karena memang hal seperti ini sangat jarang dilakukan di Papua," kata Andi.
Selain operasi penerjunan prajurit Kostrad, kegiatan akan dilanjutkan dengan bakti sosial TNI berupa pembuatan jamban, perbaikan dan pengecetan rumah-rumah ibadah, pemberian bantuan sembako serta pengobatan massal.

Kegiatan bakti sosial itu akan dipusatkan di Distrik Kwamki Narama dan akan dihadiri Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian.
Andi mengatakan beberapa waktu lalu TNI telah membangun 36 jamban keluarga di daerah Kwamki Narama dan pada kegiatan bakti sosial nanti akan dibangun lagi lima jamban keluarga. Program pembuatan jamban keluarga tersebut merupakan bagian dari program 1 juta jamban keluarga di seluruh Indonesia yang dimotori TNI.
"Kita di Mimika termasuk paling rendah. Ini membutuhkan partisipasi dari semua pihak terutama Pemda. Karena apapun yang kita kerjakan ini untuk masyarakat," jelasnya.
Sumber : http://nasional.republika.co.id
Read More ...