PAPUAtimes
PAPUAtimes

Breaking News:

   .

Sabtu, 18 Juni 2016

90 Persen Petugas Medis Puskesmas Di Kota Jayapura, Perempuan

This Article Was Live On: Sabtu, 18 Juni 2016 At 13.00.00 And Till Now HaveTidak ada komentar.
Petugas Laboratorium Puskesmas Waena- Jubi/dok
Jayapura - Petugas medis di Puskesmas di wilayah Kota Jayapura hampir sebagian besar perempuan sebanyak 90 persen mereka dan laki-laki hanya 10 persen saja. Bahkan hampir sebagian besar kaum perempuan jadi kepala Puskesmas.
Hal ini dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ismail Mebri dalam diskusi kesehatan dan pendidikan di Restauran Bagus Pandang dalam pertemuan antara jurnalis dan stake holder di Kota Jayapura difasilitasi Usaid Kinerja, Jumat (17/6/2016).
“ Saya sangat berharap dalam penerimaan tenaga medis di Kota Jayapura harus mendorong agar laki-laki juga harus belajar medis terutama orang asli Papua,”katanya menjawab pertanyaan Jubi seputar distribusi tenaga medis antara perempuan dan laki-laki di Kota Jayapura.
Dia menambahkan hanya di Puskesmas Koya Barat yang memiliki sebanyak 12 laki-laki petugas medis, selebihnya perempuan. “Misalnya di Puskesmas Tanjung Ria hanya dua orang laki-laki, Puskesma Yoka satu laki-laki, Puskesmas Waena dua laki-laki, Puskesmas Abe pantai dua laki. Bahkan ada satu laki-laki sebagai sopir ambulance selebihnya perempuan,”katanya heran.
Kondisi ini kata dia menyebabkan kebijakan Wali Kota Jayapura untuk Puskesmas harus melayani selama 24 jam tidak mungkin terlaksana karena ibu-ibu tidak bisa bertugas sampai malam. “Mereka hanya bertugas sampai jam 21.00 malam sesudah itu tidak melayani pasien.Apalagi kalau malam ada orang mabuk yang membuat situasi tidak nyaman bagi mereka,”katanya.
Kata dia selain itu, Puskesmas di Kota Jayapura juga kekurangan dokter umum dan dokter gigi, tahun ini rencana menambah tiga dokter kontrak khususnya dokter gigi.
Sebelumnya kepada Jubi Kepala Puskesmas yang berada di Perumnas 1 Waena, Korina Beris mengatakan kurangnya tenaga medis mengakibatkan petugas Puskesmas sedikit kewalahan dalam menangani masyarakat yang datang berobat karena jumlahnya sangat banyak.
“Jumlah pasien yang datang berbanding petugas tidak imbang. Kami masih kekurangan petugas di loket karena di loket hanya ada dua petugas , sehingga kalau pasien yang datang banyak kami terpaksa tenaga medis lain harus membantu ini,” ujarnya.

Bukan hanya, petugas medis di Kota Jayapura saja yang mayoritasnya kaum perempuan, guru-guru yang mengajar juga sekitar 80 persen perempuan sedangkan pria hanya 20 persen. “ Benar kami juga di Dinas Pendidikan Kota Jayapura menilai ternyata lebih banyak ibu guru ketimbang bapak guru,”kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Jayapura, DB Rumbino.
Dia juga mengakui kalau masih banyak guru yang bertugas di Kota ketimbang mengajar di daerah perbatasan terutama Distrik Muara Tami. “Tahun ini pemerintah pusat akan memberikan insentif bagi para guru yang bertugas di daerah perbatasan khususnya Distrik Muara Tami,”katanya.(*)

You Like It, Please Share This Article Using...


Don't Forget To Read This Also...


Tidak ada komentar :


Berikan Tanggapan Andan Disini: