PAPUAtimes
PAPUAtimes

Breaking News:

   .

Kamis, 09 Juni 2016

Dana Habis Untuk Pilkada, Mahasiswa Dogiyai Gagal Kuliah

This Article Was Live On: Kamis, 09 Juni 2016 At 13.45.00 And Till Now HaveTidak ada komentar.
Beberapa calon mahasiswa berdiri dan
demo di depan kediaman Plt. Bupati Dpgiyai – Jubi/Agus Tebai
Dogiyai – Belasan calon mahasiswa-mahasiswi kesehatan,berdemonstrasi  di depan kediaman Plt.Bupati Dogiyai, Herman Auwe, Rabu (8/6/2016. Mereka menuntut kepastian pengiriman mereka dan kejelasan beasiswa bagi mereka yang sudah dinyatakan lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Dogiyai.
Pantauan media ini, sekitar pukul 08.00 hingga 03.00 WIT calon mahasiswa berdiri di jalan Poros Nabire – Ilaga , tepatnya di depan Kediaman Plt. Bupati sambil menunggu kedatangan Plt. Bupati Dogiyai, Herman Auwe.
Beberapa pamflet yang mereka bawa bertuliskan “Bupati dan DPRD segera tanggungjawabkan nama – nama sudah daftar di Dinas Kesehatan Mengangkut Pendidikan”  Ada juga dtuliskan “Kapan lagi Dogiyai Cetak SDM Di bidang Pendidikan”
Herman Auwe selanjutnya menemui pendemo dan meminta seorang perwakilan untuk masuk ke rumahnya.
Koordinator aksi demo,Yance Yobee mengatakan mereka datang untuk menanyakan kepastian keberangkatan dan kejelasan biaya studi pendidikan bagi peserta yang sebelumnya dinyatakan lulus seleksi.
“Kami datang untuk mau menanyakan biaya pendidikan, karena dari Dinkes sudah pernah sampaikan bahwa sudah ada nama – nama yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi karena Dinkes sudah melakukan Mou dengan salah satu perguruan itu,” kata Yobe.
Pada  kesempatan itu, Plt Bupati Herman Auwe mengatakan tahun ini dana terkuras untuk Pilkada Dogiyai.
”Memang awalnya sudah direncanakan tetapi dana semua habis di Pilkada. Dari pemerintah pusat, dilimpahkan dana pilkada serentak 2017 ditanggung pemerintah daerah sehingga tidak ada danauntuk beasiwa,” katanya.
Herman berjanji pada tahun 2017 akan tersedia dana untuk biaya pendidikan khususnya tenaga Kesehatan.
“Anak – anak datang masih ada waktu untuk tahun 2017. Biaya pendidikan untuk kesehatan pasti ada, yang penting anak – anak jaga kesehatan,” tuturnya.
Usai pertemuan, Yance Yobee mengaku dirinya sangat kecewa dengan jawaban Plt.Bupati.
“Saya secara pribadi dan teman –teman sangat kecewa dengan pernyataan yang dikeluarkan Plt.Bupati. Padahal peningkatan SDM di bidang pendidikan dan kesehatan seharusnya menjadi prioritas pemerintah,”  jelasnya.
Yobee meminta penerimaan pada tahun 2017 diutamakan bagi putra –putri sudah lolos seleksi pada tahun ini.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Kesehatan Dogiyai, Kristianus Tebai, mengatakan sudah melakukan MoU dengan Universitas Pandjajaran (UNPAD) Bandung.
“Namun hasil Rapimda antara Plt.Bupati, anggota DPRD dan KPU Dogiyai memutuskan harus menunda program beasiswa hingga tahun depan. Penundaan ini menyangkut dana Pilkada, ” kata Kris.
Dalam MoU dengan Rektor UNPAD Bandung, beberapa fakultas yang akan diambil adalah Fakultas Kedokteran, keperawatan kebidanan, radiologi, keperawatan gigi, dan analisis kesehatam.
“Kami tetap akan mengirimkan mahasiswa ke             Poltekes Kemenkes Semarang, namun biaya pendidikan pada awal semester ditanggung sendiri. Kami hanya membantu menfasilitasi calon mahasiswa tersebut hingga  diterima di Kampus Poltekes Kemenkes Semarang tersebut,” tuturnya. (Agus Tebai)

You Like It, Please Share This Article Using...


Don't Forget To Read This Also...


Tidak ada komentar :


Berikan Tanggapan Andan Disini: