Lenis Kogoya, Ketua LMA Papua ketika diwawancarai oleh media di Sentani – Jubi |
Sentani – Lenis Kogoya Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua
meminta Komite Nasinal Papua Barat (KNPB) agar tidak membuat gerakan
tambahan melalui aksi-aksi demo. Menurutnya aksi yang dilakukan ini
sudah meresahkan masyarakat umum yang ingin tinggal dan hidup dengan
damai disini.
“Ya, kalau adik-adik saya di KNPB mau jadi pegawai negeri sipil, atau
mau jadi pengusaha tingal kontak presiden melalui saya dan akan
disampaikan langsung. Saya pikir hal-hal ini yang lebih penting daripada
kita tinggal demo terus ke pemerintah,” ujar Lenis di Sentani, Selasa (
14/6/2016)
Katanya, pemerintah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga adalah satu
wadah yang tepat untuk berhimpun. Ada sejumlah kegiatan yang bersifat
positif dan membangun bisa diperoleh dalam instansi ini untuk
mengembangkan diri ke arah yang lebih baik.
“Contohnya seperti saya, belajar bertahun-tahun dijawa dan kembali
aplikasikan hal tersebut dengan membina Koperasi, Adat, dan juga Agama.
Hal ini yang harus dilakukan sehingga tidak ada tanggapan negatif terus
kepada kita Orang Asli Papua (OAP),” jelas Staf khusus Presiden ini
Ditambahkan Lenis bahwa, nilai positif yang dilakukan saat ini
tentunya akan berdampak bagi banyak orang, dan ini tentunya sangat
menguntungkan putra asli Papua. Dirinya juga meminta untuk KNPB tidak
mengganggu sistem pemerintahan yang dijalankan oleh Presiden saat ini.
Terpisah, Ketua Umum KNPB, Victor Yeimo meganggapi pernyataan Lenis Kogoya ini sebagai pernyataan budak kolonial.
“KNPB tidak akan terpengaruh dengan para budak kolonial. Kami
menyarankan orang Papua yang sedang tersesat dalam rayuan kolonial agar
bertobat, karena budak itu bukan budaya dan jati diri bangsa Papua. Kam
minta mereka segera bersihkan diri dan mari mengekor di barisan rakyat
West Papua dan KNPB,” ujar Yeimo.
SementaraYunani Balyo juru bicara KNPB wilayah Sentani menilai apa
yang dilakukan oleh Lenis Kogoya selama ini adalah hal yang biasa-biasa
saja, karena Lenis ada dalam sistem yang dibangun oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
“Aksi yang kami lakukan adalah murni gerakan aktifis yang ingin
meminta kedaulatan negara. Persoalan menjadi PNS dan pengusaha bukan
tujuan kami dan untuk apa kami mau mengemis kepada pemerintah ini? Sudah
jelas-jelas Bapak Lenis melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya
kepada negara yang memberi dia makan dan juga fasilitas lainnya,” kata
Balyo.
Lanjutnya, aksi KNPB jelas. Sebagai aktifis, KNPB minta hak kedaulatan bukan pegawai, pengusaha dan lain sebagainya.
“Jika Lenis mau sampaikan hal ini kepada Presiden sama sekali tidak
berpengaruh terhadap nilai perjuangan yang sesungguhnya sampai Papua
merdeka,” tegas Balyo. (*)
Sumber : http://tabloidjubi.com/
Sumber : http://tabloidjubi.com/
Tidak ada komentar :
Berikan Tanggapan Andan Disini: