Menteri Koordinator Politik dan Keamanan RI Luhut Binsar Pandjaitan
|
Jakarta — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan akan bertolak ke Australia, Selasa (7/6/2016) malam, untuk melakukan pertemuan bilateral.
Sejumlah isu strategis akan dibawa ke pertemuan tersebut, mulai dari terorisme hingga masalah Papua.
Luhut juga mengumpulkan sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga, Senin (6/6/2016) malam. Selain membahas masalah Papua, ia juga membahas persiapan delegasi ke Australia.
"Kami menajamkan soal Papua. Kami mau mensinkronkan. Tadi saya lapor presiden, presiden ingin penyelesaian (masalah) Papua betul-betul holistik dilakukan," ujar Luhut seusai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Senin malam.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mendukung agar permasalahan Papua dibawa ke pertemuan di Australia. Menurut dia, masalah-masalah tersebut perlu juga diketahui oleh pemerintah negeri kanguru.
Bicara tentang masalah Papua, tak lepas dari 11 kasus dugaan pelanggaran HAM di Papua. Beberapa di antaranya adalah penyanderaan Mapenduma 1996, kasus hilangnya Aristoteles Masoka dan sopirnya Theys Eluay, serta kerusuhan Biak Numfor 1998.
Paulus menyebutkan, dari tiga kasus ditangani Polda Papua, ada satu yang sudah ada pengungkapan dan pemeriksaan anggota, yaitu kasus di Kabupaten Kepulauan Yapen.
"Itu yang sempat keluar di YouTube. Kalau yang lain sedang dalam proses," tutur Paulus.
Adapun dalam rakor tersebut hadir pula Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Tito Karnavian, hingga Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny Franky Sompie.
Sumber : www.kompas.com
Tidak ada komentar :
Berikan Tanggapan Andan Disini: